Senin, 22 Desember 2014

Maafkan Aku Ibu (Hari Ibu)



I
Bu,kasih selalu terucap untukmu yang sudah membesarkan aku. .
Bu,aku berjanji akan membahagiakanmu. .
Bu,engkau adalah pahlawanku,kau adalah malaikat tanpa sayap yang di berikan Tuhan untukku. . (DP.)
Ibu,Maafkan segala kesalahku dan ampunilah dosa yang selalu kubuat ibu. . Maafkan aku yang selalu membantah perintahmu, menolak setiap di suruh. . Aku tau ibu selalu menangis setiap aku mengucap atau memperlihatkan jika aku sedang di suruh dengan kata “Ahhhh,. . .” “Hmmm,. . .” “Uhhhh,. . .” “Capek buk,Kenapa harus adek terus. .” ,Ibu langsung terdiam seperti menahan air mata agar tak menetes di depanku. .(DP.)


Ibu rela menipuku “Sudah adek makan aja,ibuk sudah kenyang. .” “Adek makan ya,tadi ibuk ngrasain rasanya enak banget. .” Padahal di saat itu ibu belum merasakan makanan itu,bahkan mungkin ibu tidak makan apa yang ibu berikan hanya demi diriku. .(DP.)
Aku memang anak yang nakal ibu,aku pantas untuk ibu hukum,aku pantas untuk ibu jewer,tapi aku juga tau ibu melakukan itu juga untuk kebaikanku kelak. . Kenapa ibu selalu begitu. .?? Aku mencarai jawaban lewat guru di sekolahanku,dan jawaban mereka pun sama semua “Ibuk itu sayang sama adek,jadi adek gak boleh nakal lagi ya. .” kata ibu guru waktu kelas 5 SD dan kata itu selalu terucap di pikiranku setelah aku menyakiti ibu.(DP.)

 
 

Ibu,aku akan berjanji membahagiakanmu kelak,merawatmu di kala tua nanti seperti ibu saat merawatku waktu bayi dengan penuh kesabaran,aku tak mengharap lebih,tapi aku mengharapkan doa ridho darimu ibu.(DP.)
Satu lagu yang selalu membuat air mata ini menetes, Ini mungkin lagu tentang ibu yang paling menyentuh yang pernah ada. Sejajar lah dengan "Bunda"-nya Melly Goeslaw. Tapi petikan gitar Iwan Fals mampu membuat lagu ini lebih menyayat hati dan membuat kita termenung memikirkan segala pengorbanan yang selama ini dilakukan oleh ibu kita, sejak kita kecil hingga kita dewasa. Jadi, yang orangtuanya masih ada, jangan pernah disia-siakan dan dilupakan, ya. Jangan sampai nanti kita menyesal saat mereka tiada.(DP.)
“ribuan kilo jalan yang kau tempuh
lewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
seperti udara kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas, ibu... ibu...
ingin ku dekat dan menangis di pangkuanmu
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa membalas, ibu... ibu...
ribuan kilo jalan yang kau tempuh
lewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
seperti udara kasih yang engkau berikan             
tak mampu ku membalas, ibu... ibu...”
Sambil menulis ini kenapa aku bisa menangis,apa terlalu banyak dosakku padamu ibu?? Ibu,berjanjilah kepadaku kalau ibu akan selalu menemani setiap langkah kakiku menuju gerbang kesuksesan. . Dan aku akan membahagiakanmu ibu bersama ayah. .(DP.)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar