I
|
Bu,kasih selalu terucap untukmu yang sudah membesarkan aku.
.
Bu,aku berjanji akan membahagiakanmu. .
Bu,engkau adalah pahlawanku,kau adalah malaikat tanpa sayap
yang di berikan Tuhan untukku. . (DP.)
Ibu,Maafkan segala kesalahku dan
ampunilah dosa yang selalu kubuat ibu. . Maafkan aku yang selalu membantah
perintahmu, menolak setiap di suruh. . Aku tau ibu selalu menangis setiap aku
mengucap atau memperlihatkan jika aku sedang di suruh dengan kata “Ahhhh,. . .”
“Hmmm,. . .” “Uhhhh,. . .” “Capek buk,Kenapa harus adek terus. .” ,Ibu langsung
terdiam seperti menahan air mata agar tak menetes di depanku. .(DP.)
Ibu rela menipuku “Sudah adek
makan aja,ibuk sudah kenyang. .” “Adek makan ya,tadi ibuk ngrasain rasanya enak
banget. .” Padahal di saat itu ibu belum merasakan makanan itu,bahkan mungkin
ibu tidak makan apa yang ibu berikan hanya demi diriku. .(DP.)
Aku memang anak yang nakal
ibu,aku pantas untuk ibu hukum,aku pantas untuk ibu jewer,tapi aku juga tau ibu
melakukan itu juga untuk kebaikanku kelak. . Kenapa ibu selalu begitu. .?? Aku
mencarai jawaban lewat guru di sekolahanku,dan jawaban mereka pun sama semua “Ibuk
itu sayang sama adek,jadi adek gak boleh nakal lagi ya. .” kata ibu guru waktu
kelas 5 SD dan kata itu selalu terucap di pikiranku setelah aku menyakiti ibu.(DP.)
Ibu,aku akan berjanji
membahagiakanmu kelak,merawatmu di kala tua nanti seperti ibu saat merawatku
waktu bayi dengan penuh kesabaran,aku tak mengharap lebih,tapi aku mengharapkan
doa ridho darimu ibu.(DP.)
Satu lagu yang selalu membuat air
mata ini menetes, Ini mungkin lagu tentang ibu yang paling menyentuh yang
pernah ada. Sejajar lah dengan "Bunda"-nya Melly Goeslaw. Tapi
petikan gitar Iwan Fals mampu membuat lagu ini lebih menyayat hati dan membuat
kita termenung memikirkan segala pengorbanan yang selama ini dilakukan oleh ibu
kita, sejak kita kecil hingga kita dewasa. Jadi, yang orangtuanya masih ada,
jangan pernah disia-siakan dan dilupakan, ya. Jangan sampai nanti kita menyesal
saat mereka tiada.(DP.)
“ribuan kilo jalan yang kau tempuhlewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
seperti udara kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas, ibu... ibu...
ingin ku dekat dan menangis di pangkuanmu
sampai aku tertidur bagai masa kecil dulu
lalu doa-doa baluri sekujur tubuhku
dengan apa membalas, ibu... ibu...
ribuan kilo jalan yang kau tempuh
lewati rintang untuk aku anakmu
ibuku sayang masih terus berjalan
walau tapak kaki penuh darah, penuh nanah
seperti udara kasih yang engkau berikan
tak mampu ku membalas, ibu... ibu...”
tak mampu ku membalas, ibu... ibu...”
Sambil menulis ini kenapa aku
bisa menangis,apa terlalu banyak dosakku padamu ibu?? Ibu,berjanjilah kepadaku
kalau ibu akan selalu menemani setiap langkah kakiku menuju gerbang kesuksesan.
. Dan aku akan membahagiakanmu ibu bersama ayah. .(DP.)